Minggu, 17 April 2016

KAMPUNG ADAT JALAWASTU BREBES

Para pembaca, kali ini saya akan menceritakan sebuah budaya unik di suatu daerah yaitu Kampung adat Jalawastu, yang berada di lereng pegungungan di daerah Brebes. Adat di daerah ini masih sangat kental dan masih sangat menghargai alam sebagai pemberian sang pencipta. Baik langsung saja kami jelaskan mengenai Kampung adat Jalawastu.

Gapura Selamat datang di Kampung Budaya Jalawastu (Sumber google)

Kampung adat Jalawastu merupakan sebuah komunitas adat masyarakat yang berada di antara lereng Gunung Kumbang dan Gunung Sagara, Komunitas ini melestarikan sebuah tradisi Sunda Jawa. Lokasi tepatnya komunitas Jalawastu di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Secara geografis Desa Ciseureuh merupakan desa paling selatan dan salah satu dari 3 desa di kecamatan ketanggungan yang kebanyakan warganya menggunakan bahasa sunda brebes. Akses untuk menuju Jalawastu masih berupa jalanan batu karena Jalawastu merupakan daerah pegunungan terjal.

Kampung adat Jalawastu dalam melestarikan budaya sudah pernah mendapatkan bantuan revitalisasi masyarakat sebesar Rp.480.000.000 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Brebes bersamaan dengan 132 masyarakat adat Indonesia lainnya.  Dengan bantuan tersebut masyarakat Jalawastu melakukan pengembangan balai budaya, pemagaran situs Gedong Pesarean, Pembangunan Gapura, dan pembangunan saung singgah untuk masyarakat sekitar. Pemerintah Brebes berharap dengan adanya kampung jalawastu dapat melestarkan budaya yang berada di jawa dan sunda. Jalawastu merupakan cerimanan dari kesadaran masyarakat akan keberagaman budaya dan tradisi di Kabupaten Brebes.

Persiapan upacara Ngasa

Persiapan upacara Ngasa
Sambutan dari Bupati Brebes pada saat upacara Ngasa
Acara Makan Bersama di Jalawastu (sumber google)

Acara Makan Bersama di Jalawastu (sumber google)

Acara Makan Bersama di Jalawastu (sumber google)
Makanan pada upacara Ngasa (sumber google)

Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di Jalawastu seperti tradisi upacara Ngasa yang dilakukan setiap satu tahun sekali. Upacara ngangsa dilakukan setiap Selasa Kliwon. Arti dari Ngasa sendiri berarti perwujudan rasa syukur kepada Batara Windu Buana yang dianggap sebagai pencipta alam. Batara memiliki ajudan yang mempunyai nama Burian Panutu, semasa hidupnya tidak pernah makan nasi dan lauk pauk yang bernyawa , hal ini untuk menunjukan kebaktiannya kepada batara, menurut Dastam selaku ketua adat di Jalawastu. Upacara Ngasa telah dilakukan oleh warga secara turun menurun dari ratusan tahun yang lalu, upacara ini pertama kali diadakan pada masa pemerintahan Bupati Brebes XI Raden Arya Candra Negara . Upacara adat ini menunjukan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan. Hal ini hampir sama dengan adat yang di pantai yaitu sedekah laut, sedangkan untuk di darat dinamakan sedekah bumi dan untuk di daerah Jalawastu sendiri boleh dikatakan sedekah gunung.
Rumah adat kampung budaya Jalawastu (sumber google)

Rumah adat kampung budaya Jalawastu (sumber google)
Kehidupan di daerah Jalawastu cukup unik karena menurut penuturan pemangku adat setempat Bapak Dastam, Masyarakat Jalawastu pantang makan nasi beras dan lauk daging atau ikan. Makanan pokok di tempat ini adalah jagung yang ditumbuk halus sebagai lauk dan lalapan seperti dedaunan, umbi-umbian, terong, pete, sambal dan daun reundeu yang diyakini merupakan daun yang hanya dapat tumbuh di gunung kumbang. Masyrakat Jalawastu tidak menggunakan piring dan sendok yang terbuat dari bahan kaca, melainkan menggunakan seng atau dedaunan. Rumah di daerah ini pun cukup unik karena tidak menggunakan semen dalam membangunnya melainkan hanya menggunakan kayu dan seng, karena masyarakat pantang untuk menggunakan semen.  Satu hal lagi yang unik dari daerah ini , masyarakat pantang untuk menanam bawang merah dan kedelai serta memelihara kerbau, domba dan angsa, karena menurut pemangku adat setempat apabila ada yang melanggar maka akan mendapatkan sebuah musibah. 
Sumber :
http://www.brebesnesia.com/2015/11/mengenal-kampung-budaya-jalawastu-brebes.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar