Rabu, 20 April 2016

Asal Usul Desa "TANGGUNG SARI"

Desa Tanggungsari, salah satu desa yang berada di Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes.  Dahulu kala, ada seorang yang bernama Nasirudin atau Nasirun yang berasal dari Gunungsari, Cikulak, Ciledug Jawa Barat. (Menurut sumber lain nama lengkapnya adalah Tubagus Nasirudin/Tubagus Nasirun dan memiliki garis keturunan Kesultanan Banten).

Nasirudin ini adalah seorang anak muda yang haus akan ilmu kesaktian. Berbagai tempat ia datangi. Asal di situ ia mendengar ada seorang bijak atau sakti maka ia pasti akan mendatanginya untuk berguru. Petualangan Nasirudin ini sampai membawanya ke wilayah Jawa Timur, tepatnya sekitar daerah Sunan Gresik. Kedatangan dia ke situ juga dengan maksud menimba ilmu.

Hingga pada suatu hari, usai beberapa lama menimba ilmu di Gresik, Nasirudin memutuskan untuk pulang ke rumah. Hingga suatu waktu, perjalanannya sampai di wilayah Desa Ketanggungan. Di tempat ini Nasirudin memutuskan beristirahat. Pada saat itulah, Nasirudin yang apda dasarnya juga anak muda yang cukup ramah terlibat pembicaraan dengan warga sekitar. Dari situ, dia mendengar bahwa di sekitar Desa Ketanggungan ini masih banyak wilayah yang msih liar dan kosong penghuninya. Karena tertarik dengan penjelasan masyarakat sekitar, ditambah Nasirudin ini punya jiwa petualang, akhirnya Nasirudin memutuskan untuk menetap di wilayah tersebut dan mengurungkan niatnya untuk kembali ke rumahnya di Ciledug. Akhirnya, Nasirudin mendapatkan tempat yang cocok menurut kata hatinya. Tempat itu berada disekitar antara Desa Ketanggungan dan Desa Baros.

Mulailah Nasirudin muda ini membuka lahan dan mendirikan tempat tinggal di situ. Setelah beberapa lama menetap, Nasirudin mulai dikenal masyarakat sekitar akan kesaktiannya. Hingga pada suatu hari, Nasirudin diminta oleh Bupati Brebes (Adipati Pusponegoro; pen.) untuk membantu pemerintah membasmi para perusuh yang ada di Dusun Cupas dengan imbalan yang cukup yaitu tanah seluas 100 bahu (kurang lebih sekitar 90 Ha.). Menurut cerita, Dusun Cupas ini dihuni oleh banyak perusuh yang seringkali mengganggu ketemtraman penduduk dan pemerintah.

Maka mulailah Nasirudin ini menunjukan kesaktiannya yang luar biasa. Dan pada malam yag telah ditentukannya, Nasirudin menggerakan seluruh senjata yang dimilikinya serta yang dipunyai warga, mulai dari tombak, keris, parang, pedang, cangkul, dan lain sebagainya untuk membasmi para perusuh di Dusun Cupas. Di tengah malam sunyi itu berbagai senjata kiriman Nasirudin bergerak sendiri munuju Dusun Cupas, dan sesampainya di tempat itu senjata-senjata tersebut bergerak sendiri untuk membasmi tuntas para perusuh.

Keesokn harinya, penduduk di sekitar Dusun Cupas geger karena para perusuh yang bertempat tinggal di dusun itu mati dengan berbagai luka di tubuhnya. Padahal malamnya mereka tidak mendengar ada pasukan atau warga menyerbu. Usai peristiwa itu, warga semakin menghormati Nasirudin dengan kesaktiannya. Dan sesuai janjinya, Bupati Brebes kemudian menghadiahi Nasirudin dengan tanah seluas 100 bahu. Oleh Nasirudin tanah itu kemudian dibagi 70 bahu untuk dijadikan sawah dan 30 bahu sisanya dijadikan pekarangan. Karena sudah memiliki tanah sendiri, Nasirudin lantas memboyong kerabatnya yang ada di Gunungsari Ciledug Jawa Barat. Kerabatnya tersebut bernama Ki Artilem dan Ki Karwinten. Bersama dua kerabatnya dibantu oleh masyarakat sekitar yang mulai berdatangan maka di atas tanah itu lama kelamaan membentuk satu desa.

Dan oleh Nasirudin desa tersebut dinamakan Desa "TANGGUNGSARI" yang diambil dari kata Tanggung berasal dari Desa Ketanggungan, dan Sari yang berasal dari desa tempat kelahirannya yaitu Gunungsari. Konon, itulah asal usul nama Desa Tanggungsari yang berada di wilayah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Sumber :
https://www.facebook.com/TANGGUNGSARI/posts/301412983222018

1 komentar: