Kersana adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Indonesia.
Terletak diwilayah barat di jalur tengah Brebes yang cukup strategis
karena sebagai daerah penghubung ke wilayah Brebes bagian selatan
melalui Banjarharjo, serta akses menuju Ciledug Jawa Barat. Terdapat bekas pabrik gula yang sudah tidak beroperasi peninggalan penjajahan Belanda
beserta kompleks perumahaannya yang masih dihuni oleh karyawan PG
Tersana Baru unit Ketanggungan Barat . Hal ini menunjukan bahwa wilayah
Kersana dijadikan Belanda sebagai daerah perkebunan tebu pada zaman dahulu dan dipimpin oleh seorang demang, karena wilayahnya merupakan tanah partikelir milik perusahaan Belanda. Kersana juga dikenal sebagai Ketanggungan Barat menunjuk nama stasiun Kereta Api yang masih terpakai sampai saat ini.
Asal-usul nama Kersana
Ada tiga bersaudara bernama R.Safii, R.Wangsanangga dan R.Singawinata. Ketiga orang tersebut turun dari pertapaan. R.Safii ke Karawang,
R.Wangsanangga ke Cikeusal dan R.Singawinata ke Kareo yang sekarang
menjadi desa Dukuh Tengah ( sebelah selatan Ketanggungan ). Setelah
bertahun - tahun berpisah dengan saudara saudaranya, ketiga orang
bersaudara itu mengadakan pertemuan di sebuah tempat yang bernama
Cikeusal. Pada pertemuan ketiga bersaudara itu diadakanlah musyawarah
dan mendapat suatu kesepakatan atau perjanjian yaitu Sapapait Samamanis (
sama sama pahit sama sama manis ), pahit atau manis dipikul bersama
dalam satu perjuangan melawan penjajah yaitu Belanda.
R.Wangsanangga ditugaskan untuk melakukan kekacauan/pemberontakan terhadap pemerintah Belanda
di daerah Brebes sampai ke daerah Kuningan. Dalam perundingan ketiga
bersaudara tersebut telah disepakati bahwa yang dapat menangkap atau
mengalahkan R.Wangsanangga hanya oleh R.Safii atau R Singawinata.
Maka terjadilah pemberontakan yang sangat kuat sehingga pemerintahan
Belanda di daerah tersebut. Pusat pimpinan pemberontak terletak di
Cikeusal dan sebagai panglimanya yaitu Ki Malangjiwa dari Cikuya, Ki
Sangla dari Malahayu, Raksabala dari Bumihieum ( sekarang bernama desa
Kubangjati/Ketanggungan),Ki Saragula dari Lemah Abang ( Tanjung ).
Karena tidak ada yang bias memadamkan pemberontakan maka pemerintah
Belanda mengadakan sayembara. Isi dari sayembara tersebut adalah ”
Barang siapa yang dapat menangkap pemimpi pemberontakan yaitu
R.Wangsanangga akan diberi hadiah semintanya”. Mendengar berita
sayembara dari pemerintah Belanda, R.Safii dari Karawang dan
R.Singawinata dari tanah Kareo mendaftarkan diri untuk mengikuti
sayembara dari pemerintah Belanda. Kedua orang tersebut bersatu melawan
pemberontak dan akhirnya kepala pemberontak tersebut dapat di kalahkan.
Tiga orang bersaudara tersebut telah memegang perjanjian ”Sapapait Samamanis”. Karena telah dapat mengalahkan R.Wangsanangga maka R.Safii dan R.Singawinata mendapat hadiah sakersane ( semaunya ) dari pemerintahan Belanda, maka dimintanya oleh R.Safii dan R.Singawinata sebidang tanah.
Pemerintah Belanda memberikan sebidang tanah yang diminta seluas 41/3
pal persegi. Penyerahan hadiah dilaksanakan bulan Nopember 1813 oleh
Gubernur Jenderal Raffles
di daerah Ketanggungan Barat sekarang bernama Kersana. Oleh R.Safii dan
putranya (R.Singosari Sayidina Panatayuda) tanah Kersana diberikan
kepada R.Singawinata dan R.Wangsanangga . Putra R.Safii ( R.Singosari
Sayidina Panatagama) menikah dengan putri dari R.Wangsanangga
(R.A.Dumeling) yaitu pada tahun 1809. R.Singosari Sayidina Panatagama
berganti nama menjadi Kanjeng Adipati Aria Singosari Panatayuda I dan
R.Singawinata diangkat menjadi Demang di Kersana.
Geogarafi
Stasiun KA Ketanggungan Barat
Wilayah Kecamatan Kersana merupakan dataran rendah yang cukup landai
dengan ketinggian 11 meter diatas permukaan laut, yang sebagian besar
adalah tanah daratan yang digunakan sebagai hunian, serta untuk sektor
pertanian dan perkebunan.
Utara | Kecamatan Tanjung |
Selatan | Kecamatan Banjarharo |
Barat | Kecamatan Tanjung |
Timur | Kecamatan Ketanggungan |
Demografi
Penduduk Kecamatan Kersana sebagian besar adalah suku Jawa yang
menggunakan Bahasa Jawa Brebes, serta suku sunda yang menggunakan bahasa
Sunda Brebes. Namun terdapat juga suku pendatang seperti keturuann
thionghoa yang sebagian besar sebagai pedagang, serta keturunan suku
Madura. Sebagian besar memeluk agama Islam disamping hidup rukun juga pemeluk Kristen, Katolik , Budha serta Khonghucu.
Wisata kuliner : Alang-alang, Rujak Belut (Mbah Ribut), Baso Royal,
Mpal Gentong, Mendoan, pusat oleh2 Telur asin & Bawang, dll
Irigasi / Perairan : Balong Kradenan, Balong Kubang Pari, Balong Cikandang, Balong Kersana
Bahasa
Sebagian besar penduduk Kecamatan Kersana menggunakan bahasa Jawa dialek Brebes, atau biasa disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Di Kecamatan ini, terdapat juga penduduk yang menggunakan Bahasa Sunda yang biasanya dikenal sebagai Bahasa Sunda Brebes, yaitu di Desa Kradenan, dan Desa Sindangjaya.
Sementara itu ada satu desa yang masyarakatnya secara bersamaan
menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Sunda Brebes serta Bahasa Jawa yang
biasanya dikenal dengan Bahasa Jawa Brebes yaitu Desa Kubangpari.
Atas fenomena ini, boleh dikatakan secara kultur, merupakan suatu ciri
yang unik apabila dikaji lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan
bahasa di wilayah ketiga desa ini dikaitkan dengan kebudayaan yang memengaruhi yaitu budaya Sunda dan budaya Jawa.
Rumah di Eks PG Kersana Brebes
Sarana dan prasarana
- Puskesmas Kecamatan
- Stasiun Kereta Api (Jakarta - Cirebon - Jogjakarta)
- Sport Hall (Lapangan Tenis, Sepak Bola, Voli & Badminton)
- Pasar Kecamatan
- Pasar Pagi di Cigedog
- Mini market Alfamart (dekat MTs Subulul Ikhsan) dan Indomaret (dekat Perempatan Pasar Kersana)
- POM Bensin di Jl. Pemuda sebelah barat SMK N 1 Kersana
- Bank BRI
Transportasi :
Becak hampir di setiap pasar ada atau di pangkalan
Delman dari : Kersana-Ciampel-Jagapura-Ketanggungan-Pende-Sindangjaya-Banjarharjo
Mikrolet Biru muda(telor asin) Tujuan/Via : Banjarharjo-Kradenan-Kubangpari-Cikandang-Cigedog-Kersana-Tanjung
Mikrolet Kuning + Biru Tujuan/Via : Ciledug-Kersana-Ciampel-Jagapura-Ketanggungan
Sarana Pendidikan Menengah
Terdapat beberapa sekolah menengah baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, antara lain :
- SMP Negeri 1 Kersana di Jagapura ( Sekolah Standar Nasional/SSN )
- SMP Negeri 2 Kersana, di Kubangpari
- SMP Negeri 3 Kersana, di Limbangan
- SMP Ma'arif Fathurrohmah, di Kubangpari ( SMP Pondok Pesantren Fathurrohmah)
- MTs Subulul Ikhsan di Jl. Pemuda - Ciampel
- MTs Ma'arif NU 9 di Pende
- SMA Negeri 1 Kersana, di Cigedog
- SMK Negeri 1 Kersana di Jagapura
- SMK Bisma Kersana di Desa Limbangan
- MA Subulul Ikhsan di Jl. Pemuda - Ciampel
- Pondok Pesantren Fathurrohmah di Desa Kubang Pari
Desa/kelurahan
- Ciampel
- Cigedog
- Cikandang
- Jagapura
- Kemukten
- Kersana
- Kradenan
- Kramatsampang
- Kubangpari
- Limbangan
- Pende
- Sindangjaya
- Sutamaja
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kersana,_Brebes